Minggu, 06 April 2014

Sejarah Banten

Sejarah Banten

 
 
Lukisan François Valentijn tahun 1694

Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara (Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.). Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa (Aksara Pallawa atau kadangkala ditulis sebagai Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian selatan. Aksara ini sangat penting untuk sejarah di Indonesia karena aksara ini merupakan aksara dari mana aksara-aksara Nusantara diturunkan.) dan bahasa Sanskerta (Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: "Sansekerta") adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Bahasa yang bisa menandingi 'usia' bahasa ini dari rumpun bahasa Indo-Eropa hanya bahasa Het. Kata Sanskerta, dalam bahasa Sanskerta Saṃskṛtabhāsa artinya adalah bahasa yang sempurna. Maksudnya, lawan dari bahasa Prakerta, atau bahasa rakyat.). Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman (Purnawarman (Purnavarmman) adalah raja yang tertera pada beberapa prasasti pada abad V. Ia menjadi raja di Kerajaan Tarumanagara. Ia mengidentifikasikan dirinya dengan Wisnu.). Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.

Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang (Banten Girang adalah suatu tempat di desa Sempu, kota Serang. Letaknya sekitar 10 km di sebelah selatan pelabuhan Banten sekarang, di pinggiran kota Serang. Di tempat tersebut terdapat suatu situs purbakala, peninggalan kerajaan Sunda yang pernah ada antara tahun 932 dan 1030 Masehi.) dari Pucuk Umun (Raga Mulya adalah raja terakhir Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran. Nama ini dalam naskah Wangsakerta disebut juga sebagai Prabu Suryakancana, sedangkan dalam Carita Parahiyangan dikenal dengan nama Nusya Mulya. Prabu Suryakancana tidak berkedudukan di Pajajaran, tetapi di Pulasari, Pandeglang. Oleh karena itu, ia dikenal pula sebagai Pucuk Umun (Panembahan) Pulasari (mungkin raja ini berkedudukan di Kaduhejo, Kecamatan Menes pada lereng Gunung Palasari).) pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin (Maulana Hasanuddin merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar Pangeran Sabakingkin dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570.), mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran (Pakuan Pajajaran atau Pakuan (Pakwan) atau Pajajaran adalah ibu kota Kerajaan Sunda Galuh yang pernah berdiri pada tahun 1030-1579 M di wilayah barat pulau Jawa. Lokasinya berada di wilayah Bogor, Jawa Barat sekarang. Pada masa lalu, di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya sehingga Kerajaan Sunda Galuh sering disebut sebagai Kerajaan Pajajaraan. Lokasi Pajajaran pada abad ke 15 dan abad ke-16 bisa dilihat pada peta Portuguese Colonial Dominions in India and the Malay Archipelago – 1498-1580 yang dapat dilihat pada link http://www.themapdatabase.com/category/location/asia/indonesia/), ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.

Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.

Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung.

Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.

Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.

Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm dengan pemandangan di Banten (1865-1872)

Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.

Sumber: Wikipedia

Jumat, 07 Maret 2014

Perang Dunia II di Asia Pasifik dan Pendudukan Jepang di Indonesia

Perang Dunia II di Asia Pasifik dan Pendudukan Jepang di Indonesia

Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour, sebuah pangkalan Angkatan Laut Amerika yang terletak di Pulau Oahu, Kepulauan Hawaii. Perang yang semula hanya terjadi di daratan Eropa berubah menjadi konflik global. Pada tanggal 8 Desember 1941 USA mengumumkan perang kepada Jepang, tanggal 11 Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada USA. Perang Dunia II pun meletus ke seluruh dunia.


a. Latar Belakang Masuknya Jepang dalam Perang Dunia II

Ada beberapa alasan Jepang terlibat di dalam Perang Dunia II.
    1) Watak imperialisme Jepang tidak hanya ingin menguasai Korea, Manchuria, dan Jehol (Cina Utara), tetapi juga seluruh Asia.
    2) Jepang ingin menggantikan posisi dan kedudukan bangsa Barat di Asia.
    3) Jepang merasa lebih kuat dibandingkan gabungan negara-negara Barat di Asia. Pada tahun 1941 angkatan perang Jepang jauh lebih kuat dan modern.
    4) Jepang berniat mengambil alih daerah jajahan Sekutu yang tersebar di Asia.


b. Perang Dunia II di Asia Pasifik

Bagaimana kronologi meletusnya Perang Dunia II di Asia Pasifik? Secara umum perang itu terbagi menjadi tiga fase.

    1) Fase Pertama (1941–1942)

Secara kilat Jepang berhasil menduduki Filipina, Malaysia, Birma, Singapura, Indonesia, dan Kepulauan Solomon. Jepang memulai Perang Pasifik setelah mengebom Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941. Selanjutnya, Filipina diserang dan tanggal 2 Januari 1942 Manila jatuh. Jenderal Douglas Mac Arthur meninggalkan Filipina untuk menyusun kekuatan Sekutu di Australia.

Selanjutnya, Jepang melakukan invasi ke Cina walaupun Cina dibantu oleh tentara USA. Birma pun berhasil diduduki tanggal 2 Mei 1942. Jepang mendirikan Republik Birma tanggal 1 Agustus 1943 dengan Presiden Dr. Ba Maw. Ini juga merupakan strategi Jepang untuk menarik simpati rakyat. Invasi Jepang ke wilayah Selatan bertemu dengan negara anggota Sekutu, yaitu Inggris dan Belanda. Namun, kedua negara itu tidak bisa membendung serbuan bala tentara Jepang. Pada tanggal 19 Desember 1941 pertahanan Inggris di Malaysia jatuh, setelah Penang diduduki Jepang. Bagaimana Belanda di Indonesia menghadapi invasi Jepang?

Sumber: Milestones
Gambar 1.14. Utusan Inggris menandatangani Piagam pendirian PBB


Sumber: Kembali ke Filipina PD II
Gambar 1.15. Douglas Mac Arthur di Pacific
 
Pada tanggal 11 Januari 1942 secara bergelombang bala tentara Jepang datang melalui pantai dan penerjunan udara. Pasukan infanteri Jepang dengan didukung artileri dan pesawat tempur dengan mudah meruntuhkan pertahanan tentara Belanda atau KNIL. Pada tanggal 1 Maret 1942 bala tentara Jepang sudah berlalu lalang di Banten, Indramayu, dan Rembang. Sungguh cepat gerakan tentara Jepang. Batavia yang dikosongkan oleh KNIL sejak tanggal 3 Maret 1942, dua hari kemudian sudah dikuasai sepenuhnya oleh Jepang. Selanjutnya, pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat di Kalijati. Inilah dimulainya masa pendudukan militer Jepang di Indonesia.

 
    2) Fase Kedua Terjadi pada (1942)

Jepang mulai mengalami kekalahan. Ini sejalan dengan kejadian yang dialami oleh blok poros. Kekalahan pertama Jepang terjadi pada tanggal 7 Mei 1942 saat terjadi Pertempuran Laut Karang dengan armada USA di bawah Jenderal Douglas Mac Arthur. Kekalahan Jepang terhadap Sekutu berikutnya terjadi di Guadalcannal pada tanggal 6 November 1942, dan kekalahan terbesar bagi Jepang terjadi pada tanggal 1 Maret 1943 dalam suatu pertempuran di dekat Kepulauan Bismarck. Dalam pertempuran ini Laksamana Yamamoto gugur.


    3) Fase Ketiga Terjadi pada (1943–1945)

Kekalahan demi kekalahan yang dialami tentara Jepang menyebabkan mereka tidak sanggup lagi menahan serangan Sekutu. Puncaknya terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945 saat bom atom dilepaskan pesawat B-29 yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima. Pemboman itu diulangi lagi tanggal 9 Agustus 1945 yang menghancurkan Kota Nagasaki. Akhirnya, Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.

Rabu, 12 Februari 2014

Latar Belakang dan Kronologi Perang Dunia II

Latar Belakang dan Kronologi Perang Dunia II

Sebelum membahas berkecamuknya Perang Dunia II, ada baiknya kita deskripsikan kondisi negara-negara di Eropa.

Jerman di bawah Adolf Hitler (1933-1945) menjadi kekuatan yang menakutkan. Dengan semboyan Furs Vaterland (Untuk Tanah Air), Hitler membangun Jerman yang porak-poranda dan terbelit utang akibat Perang Dunia I berdasar paham Nazi atau National Sozialistische. Hitler membangun angkatan perang yang tangguh dan melakukan imperialisme di Austria. Cekoslovakia hingga Danzig.

Italia di bawah Benito Mussolini (1922-1944) membangun fasisme (fasisme berasal dari kata fascio, yaitu ikatan panah dengan kapak di dalamnya yang merupakan lambang dari kekuasaan pemerintah Roma zaman kuno). Paham ini mengutamakan negara di atas segala-galanya.
Sejak berhasil menguasai Roma pada tahun 1922, Mussolini memerintah dengan diktator. Mussolini berhasil menduduki Etiopia (1935-1936), keluar dari keanggotaan Liga Bangsa-Bangsa (1937), membantu nasionalis (Franco) di dalam perang saudara di Spanyol (1936-1939), dan membentuk Poros Roma-Berlin (1937). Alasan pembentukan poros ini selain adanya kesamaan asas fasisme dengan nasional sosialisme, juga karena sama-sama membenci komunisme Rusia.

Spanyol yang dalam Perang Dunia I netral kini justru terlibat perang saudara. Perang saudara meletus pada tanggal 17 Juli 1936 setelah Jenderal Fransisco Franco memberontak. Pengikut Franco disebut kaum Nasionalis didukung Jerman dan Italia. Pada tahun 1939 pasukan Franco menang dan memerintah secara fasis.
Hampir semua negara di Eropa mengalami perubahan, tetapi perubahan itu justru menuju ke arah ketegangan dunia. Masing-masing negara membangun aliansi atau persekutuan untuk memperkuat diri. Dunia pun sedang dihadapkan pada Perang Dunia II.


a. Sebab Umum Meletusnya Perang Dunia II

Sejarah seperti terulang kembali. Peristiwa yang dahulu menyebabkan Perang Dunia I seakan kembali muncul menyongsong Perang Dunia II. Bahkan keadaan politik internasional tahun 1938-1939 mirip dengan tahun 1900-1914 sebelum Perang Dunia I. Apa yang menyebabkan berkecamuknya Perang Dunia II?
Secara umum perang itu disebabkan oleh beberapa kondisi.

    1) Di bidang politik: Liga Bangsa-Bangsa gagal mewujudkan tujuan, yaitu terciptanya perdamaian dunia. Kondisi ini memancing ketegangan-ketegangan baru yang menggiring negara-negara untuk membuat aliansi hingga tercipta tiga blok, yaitu Blok Prancis (demokrasi), Blok Jerman (fasis), dan Blok Rusia (komunis).
    2) Di bidang ekonomi: perlombaan persenjataan itu merangsang kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Lahirlah imperialisme Jerman menginginkan Eropa Tengah, Italia ke Laut Tengah dan Etiopia, serta Jepang mengumumkan "Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya". Ini akan bersinggungan dengan imperialisme Inggris, Prancis, dan USA.
    3) Di bidang ideologi pemikiran dan demokrasi: fasisme dengan pemujaan negara nasional dan komunisme dengan paham internasional, tidak mungkin bisa berjalan bersama, satu sama lain pasti saling menghancurkan. Sementara itu, nasionalisme yang sempit dengan didukung kekuatan militer memunculkan sikap mendewadewakan bangsanya. Hitler dengan kebesaran Aria, Mussolini dengan kejayaan Julius Caesar zaman Romawi Kuno, dan Jepang yang menganggap sebagai keturunan Amaterasu Omikami.

Gambar 1.10. Pemimpin fasis Italia Mussolini

Gambar 1.11. Hitler dan Franco

Gambar 1.12. Sebuah poster yang berisi ajakan perang


b. Sebab Khusus Meletusnya Perang Dunia II

Sebab khusus meletusnya Perang Dunia II sebagai berikut. Menurut Perundingan Versailles, Rusia Timur (wilayah Jerman) dilepaskan dari Jerman dengan membuat koridor Polandia (jalan keluar ke laut) di tengah-tengahnya. Di tengah koridor ini terletak Kota Danzig yang dijadikan kota merdeka oleh LBB. Kota yang penduduknya bangsa Jerman ini dituntut oleh Hitler, tetapi ditolak oleh Polandia. Bahkan, Polandia menggelar perundingan dengan Inggris, Prancis, Rumania, dan Yunani untuk menjamin kemerdekaan masing-masing. Peristiwa itu disambut Jerman dengan membuat perjanjian bersama Rusia tanggal 23 Agustus 1939 yang berisi, Rusia tidak akan menyerang Jerman dan Jerman tidak akan menyerang Rusia. Akhirnya, pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerbu Polandia dan meletuslah Perang Dunia II. Itulah casus belli Perang Dunia II. Dua hari kemudian Inggris dan Prancis mengumumkan perang melawan Jerman.


c. Kronologi Perang Dunia II

Pada dasarnya Perang Dunia II bisa dibagi menjadi tiga fase.
    1) Fase permulaan (1939-1942) pihak Poros menang dan Sekutu kalah. Tanggal 1 September 1939 Jerman mulai menyerbu Polandia. Wilayah Polandia yang belum diduduki Jerman diserbu oleh tentara Rusia. Pada bulan April 1940 tentara Jerman mengarahkan serangannya ke barat dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan Lukxemburg. Selanjutnya, perang melebar ke Asia Pasifik setelah tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour.
    2) Fase the turning point tahun 1942. Inilah saat-saat keadaan menjadi terbalik, yaitu ketika Angkatan Udara Jerman mulai lumpuh. Pada tanggal 7 Mei 1942 Jepang juga kalah dalam pertempuran Laut Karang melawan USA.
    3) Akhir Perang Dunia II tahun 1943-1945. Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Polandia dibebaskan, Rumania menyerah tanggal 24 Agustus 1944, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945).

Sementara itu, Jenderal Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menyapu armada Jepang dalam pertempuran Laut Karang tanggal 7 Mei 1942. Selanjutnya, tentara Sekutu dapat merebut Filipina tanggal 30 April 1945 oleh tentara Inggris di bawah Lord Louis Mountbatten. Dari Saipan dan Okinawa, tentara USA membombardir kota-kota di Jepang dengan pesawat B-29. Akhirnya, dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945, Jepang mulai lumpuh. Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah dan ditandatangani secara resmi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal "Missouri" di Teluk Tokyo.
 

Perjanjian Perdamaian Pasca-Perang Dunia II

    1. Perjanjian Postdam
        Kota Wina dibagi menjadi empat zona Perjanjian ini terjadi tanggal 2 Agustus 1945 pendudukan di bawah Rusia, USA, Inggris, antara Jerman dan Sekutu yang ditandatangani dan Prancis. oleh Truman, Stalin, dan Attlee. b. Syarat-syarat lain belum ditentukan karena belum adanya persetujuan di antara
    2. Perjanjian Jepang-Sekutu Tahun 1945
        anggota The Big Four. Perjanjian yang semua dilangsungkan di Jepang
    3. Perjanjian Sekutu, Hongaria, Rumania,
        ini diresmikan tanggal 8 September 1951 dalam
    4. Bulgaria, dan Finlandia.
        Perjanjian Perdamaian San Fransisco. Perjanjian ini terjadi tahun 1947 dan isinya untuk
    5. Perjanjian Paris,
        tiap-tiap negara harus membayar kerugian Perjanjian ini terjadi pada tahun 1947 antara perang dan memperkecil wilayah kekuasaan. Sekutu dan Italia. Selain kelima perjanjian di atas, selama Perang Dunia
    6. Perjanjian Sekutu dan Austria Tahun 1945
        II juga terjadi beberapa konferensi baik mengenai Di antara isinya sebagai berikut. siasat perang maupun upaya perdamaian.


d. Akibat Perang Dunia II

Perang Dunia II telah berlalu dan dunia mengalami kerusakan yang parah. Negara-negara yang menang maupun pihak yang kalah menghadapi permasalahan dalam negeri yang pelik dan rumit. Kondisi dunia pasca tahun 1946 mirip dengan keadaan tahun 1919 setelah berakhirnya Perang Dunia I, bahkan jauh lebih parah. Begitu pula dengan perkembangan-perkembangan politik, ekonomi, dan sosialnya. Bagaimana akibat Perang Dunia II itu?

    1) Di Bidang Politik

USA dan Rusia sebagai pemenang menjelma menjadi dua negara adidaya yang berpengaruh. Mereka bahkan saling berebut pengaruh di berbagai belahan dunia dan memperebutkan hegemoni. Di kawasan Asia, nasionalisme memunculkan negaranegara baru, seperti Indonesia (17 Agustus 1945), Filipina (4 Juli 1946), dominion India-Pakistan (15 Agustus 1947) dan India merdeka penuh tanggal 26 Januari 1950, Birma (4 Januari 1948), dan Sri Lanka (4 Februari 1948). Sementara itu, politik perimbangan kekuatan antara USA dan Rusia memicu munculnya politik aliansi kembali dengan dasar collective security atau keamanan bersama. Selanjutnya, muncullah North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang terdiri atas USA, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, Kanada; Middle Eastern Defence Organization (MEDO) yaitu Organisasi Pertahanan Timur Tengah; South East Asia Treaty Organization (SEATO), yaitu Organisasi Pertahanan Asia Tenggara yang merupakan rantai pertahanan USA di Pasifik untuk menghadapi komunisme. Semua itu dijawab Rusia dengan membentuk Pakta Warsawa yang terdiri negara-negara di Eropa Timur. Dampak lain di bidang politik adalah perubahan teritorial. Negara-negara Jerman, Austria, Berlin, Wina, Triest, dan Indo-Cina dipecah belah oleh Sekutu dan dijadikan daerah pendudukan.
 
    2) Di Bidang Ekonomi
USA muncul sebagai negara kreditor bagi negara-negara di dunia, sementara Eropa tenggelam dalam krisis yang parah. Oleh karena itu, USA mengarahkan strategi ekonominya ke Eropa agar Eropa tidak dicengkeram komunisme Rusia. Strategi itu antara lain dengan Truman Doctrine (1947) yang memberi bantuan ekonomi dan militer kepada Turki dan Yunani; Marshall Plan (1947) untuk memberi bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act/MSA) kepada negara-negara terbelakang di Asia; Colombo Plan ciptaan Inggris untuk kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dan kebudayaan.

    3) Di Bidang Sosial

Perang Dunia II membuat penderitaan umat manusia yang luar biasa. Berjuta-juta orang mati sia-sia, sakit, dan cacat, belum lagi kehilangan rumah dan keluarga. Dari sinilah muncul ide untuk mendirikan United Nations Relief Rehabilition Administration (UNRRA) yang bertugas memberi makan kepada orang-orang telantar, mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan, mengurus pengungsi dan menyatukan anggota keluarga yang terpisah akibat perang, serta memfungsikan kembali tanah-tanah yang telah rusak.

Itulah akibat-akibat Perang Dunia II. Kembali kita sadar betapa kejamnya perang. Namun, perdamaian serasa sulit diraih. Setelah Liga Bangsa-Bangsa gagal mengemban tugasnya, pada tahun 1946 lembaga itu dibubarkan. Tokoh-tokoh dunia pun kembali merancang terbentuknya organisasi yang bisa menjamin perdamaian internasional.


e. Terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa

Keinginan untuk hidup bersatu dan damai kembali datang, setelah perang berhasil meluluhlantakkan kehidupan umat manusia. Sesal kemudian memang tiada guna, tetapi upaya perdamaian tetap harus dijalankan. Dasar perdamaian dunia itu telah diletakkan oleh Presiden USA Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada tanggal 14 Agustus 1941 di atas kapal Agusta di Teluk New Foundland. Itulah yang dikenal dengan nama Atlantic Charter. Dalam piagam itu dinyatakan, "Inggris dan Amerika akan menghormati hak semua bangsa memilih bentuk pemerintahan yang mereka inginkan sendiri".

Isi piagam itu antara lain sebagai berikut.
    1) Tidak boleh ada perluasan daerah jika tidak dengan kemauan penduduk asli.
    2) Segala bangsa berhak untuk menentukan bentuk dan corak negaranya sendiri.
    3) Semua negara diperkenankan ikut serta dalam perdagangan internasional.
    4) Membentuk perdamaian dunia yaitu bangsa-bangsa dapat hidup bebas dari rasa ketakutan dan kekurangan.
    5) Menolak jalan kekerasan untuk menyelesaikan pertikaian internasional, kecuali untuk kepentingan umum.

Sebagai tindak lanjut dari Atlantic Charter tanggal 1 Januari 1942 ditandatangani Declaration of the United Nations di Washington dengan 26 negara yang hadir dan menyetujui seluruh isi Atlantic Charter. Pada tanggal 7 Oktober 1944 diadakan Dumbarton Oaks di Washington dan dihadiri USA, Rusia, Inggris, dan Tiongkok. Isinya adalah akan dibentuk organisasi bangsa-bangsa dengan nama United Nations Organization (UNO) dan rencana susunan UNO. Pada tanggal 26 Juni 1945 diadakan San Francisco Conference yang dihadiri lima puluh negara untuk menyetujui dan menandatangani United Nations Charter. Akhirnya, tanggal 24 Oktober 1945 United Nations Organization (UNO) lahir dan diresmikan. Sidang pertama UNO terjadi pada tanggal 10 Januari 1946 di London.

Gambar 1.13. Churchill, Roosevelt, dan Stalin


Senin, 13 Januari 2014

Ciri-Ciri, Hakikat, dan Objek Sosiologi

 


Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi


Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
    a. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
    b. Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
    c. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
    d. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.


Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
    a. Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
    b. Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
    c. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan (applied science).
    d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
    e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
    f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
    g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

 


Objek Sosiologi


Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
    a. Objek Material Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejalagejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
    b. Objek Formal Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

 

 

artikel lainnya

download buku

 

Caleg Pilihan Radar Banten

Caleg Waringinkurung Serang

Caleg Kramatwatu Serang

Caleg Bojonegara Serang

Caleg Pulo Ampel Serang

Caleg Gunungsari Serang

DPRD Kabupaten Serang

DPRD Serang

DPRD Serang Banten

 


 

Sabtu, 04 Januari 2014

Persebaran Gunung Berapi dan Gempa Bumi dalam Hubungannya dengan Teori Lempeng Tektonik

 

Persebaran Gunung Berapi dan Gempa Bumi dalam Hubungannya dengan Teori Lempeng Tektonik


Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan, yang terdiri atas lempengan benua yang besar dan yang kecil. Lempengan-lempengan tersebut bergerak perlahan-lahan ke arah permukaan bumi, dan di antara lempengan-lempengan tersebut terdapat retakan-retakan besar di kerak bumi. Lempengan-lempengan tersebut ada yang bergerak saling menjauh dan ada pula yang bergerak saling mendekat dan saling bertabrakan.


Pada wilayah dengan kondisi lempengan yang saling menjauh, timbul bahan lelehan dari dalam bumi melalui retakan-retakan, kemudian menjadi dingin dan membentuk batuan yang disebut basal yang terjadi jauh di bawah lautan. Timbulnya basal akan membentuk deretan pematang bawah samudra yang biasa disebut pematang tengah samudra.


Pegunungan Himalaya terbentuk oleh penunjaman akibat tabrakan antara Lempengan India-Australia yang didorong ke bawah oleh Lempengan Eurasia, yang menimbulkan busur gunung api di Indonesia, parit Sunda dan Jawa serta tanah tinggi Nugini, demikian juga Australia bagian utara yang telah didorong ke arah bawah yang kemudian membentuk Teluk Carpentaria dan Laut Timor serta Laut Arafuru.

 

Gambar 2.10 Peta lempengan-lempengan utama yang merupakan bagian-bagian kerak bumi (sumber: Alam Semesta dan Bumi, Pustaka Widya, 1978, hlm. 71)


Busur gunung-gunung api Indonesia terbentuk karena ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, dan temperatur yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. Magma ini kemudian muncul melalui retakan-retakan di banyak tempat pada permukaan bumi yang membentuk jajaran gunung api. Gunung-gunung api yang terbentuk dengan cara ini disebut gunung api andesit. Gunung api andesit bersifat mudah meledak dan tak terduga, dan lava yang dikeluarkan membentuk batuan andesit.


Terdapat 80 buah gunung berapi yang masih aktif dari 400 gunung berapi yang ada di Indonesia. Gunung berapi tersebut terbagi menjadi tiga barisan, yaitu:
    (1) Sumatra - Jawa - Nusa Tenggara - Laut Banda;
    (2) Halmahera dan pulau-pulau di sebelah baratnya;
    (3) Sulawesi Utara - Sangihe - Mindanao.


Berikut uraian tentang tiga sistem pokok penyebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia.
 

 

1. Sistem Sunda
 

Sistem Sunda dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar, sampai ke Kepulauan Banda di Maluku. Panjangnya ± 7.000 km.


Sistem Sunda terdiri atas dua busur, yaitu: busur dalam yang vulkanis dan busur luar yang tidak vulkanis, yang terletak di bawah permukaan laut.

 


Gambar 2.11 Keberadaan dua busur vulkanik dan nonvulkanik di Indonesia (sumber: Geografi SMA, 1988, Ganeca)

 


2. Sistem Busur Tepi Asia


Sistem Busur Tepi Asia dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan, dan Sulawesi.


Setelah sampai Filipina, Busur Tepi Asia terbagi menjadi tiga cabang, yaitu:
    a. Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon melewati Pulau Palawan dan Kalimantan Utara.
    b. Cabang kedua dimulai dari Pulau Luzon melewati Pulau Samar, Mindanau, dan Kalimantan Utara.
    c. Cabang ketiga dimulai dari Pulau Samar, Mindanau, Sangihe, dan Sulawesi.

 


3. Sistem Sirkum Australia

Sistem Sirkum Australia dimulai dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian.


Ketiga sistem pegunungan tersebut bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia juga merupakan daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung sampai saat ini. Hal inilah yang menyebabkan di Indonesia banyak terjadi gempa bumi.


Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan gempa di permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Daerah di sekitar episentrum merupakan daerah paling besar kerusakannya. Episentrum di Indonesia kebanyakan terdapat di bawah permukaan laut sehingga kerusakan yang terjadi di daratan tidak begitu besar, tetapi bahaya yang lebih besar disebabkan oleh terjadinya tsunami akibat episentrum di tengah laut. Gempa bumi dapat dipetakan berdasarkan pusat gempa dan skala gempanya, tetapi tidak dapat diperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi.


Berikut beberapa macam garis pada peta gempa.
 
    a. Homoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama.

    b. Isoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa dengan intensitas yang sama.

    c. Pleistoseista, adalah garis yang mengelilingi daerah yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa bumi. Pleistoseista ini mengelilingi episentrum karena kerusakan yang terhebat di sekitar episentrum. Isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista.

Gempa bumi itu merambat melalui tiga macam getaran, sebagai berikut.


    a. Getaran longitudinal (merapat-merenggang)

Getaran berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan tinggi, yaitu 7-14 km per jam. Getaran ini terjadi paling awal dan merupakan getaran pendahuluan yang pertama sehingga disebut getaran primer (P). Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.


    b. Getaran transversal (naik turun)
Getaran transversal atau naik turun berasal dari hiposentrum dan juga bergerak melalui dalam bumi dengan kecepatan antara 4-7 km per jam. Getaran ini datang setelah getaran longitudinal dan merupakan getaran pendahuluan kedua sehingga disebut getaran sekunder (S). Getaran ini juga belum menimbulkan kerusakan.
   

    c. Getaran gelombang panjang

Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi dengan kecepatan antara 3,8-3,9 km per jam. Getaran ini datangnya paling akhir, tetapi merupakan getaran pokok yang sering menimbulkan kerusakan.


Ada dua macam gempa dilihat dari intensitasnya, yaitu:
    a. makroseisme, yaitu gempa yang dapat diketahui tanpa alat karena intensitasnya yang besar;
    b. mikroseisme, yaitu gempa yang hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat karena intensitasnya yang kecil sekali.

Ada tiga macam gempa berdasarkan sebab terjadinya, yaitu sebagai berikut.
 

    a. Gempa runtuhan (terban)

Gempa runtuhan terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah, dan biasa terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi proses karena pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur, timbullah gempa runtuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjadi di sekitar lokasi runtuhan.

 

Gambar 2.12 Gempa runtuhan sering terjadi oleh adanya rongga bawah tanah di daerah gamping (sumber: Alam Semesta dan Cuaca, 1981, hlm. 75)


    b. Gempa vulkanis
Gempa vulkanis terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.


Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedahsyatannya tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Letusan yang mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km3 debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km. Jawa Tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, kejatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai 44 km. Letusan Gunung Tambora mengakibatkan gempa vulkanik yang besar.


    c. Gempa tektonik
Gempa tektonik terjadi karena gerak ortogenetik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga gempa ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar karena tanah dapat terjadi pelipatan atau bergeser.

 

Gambar 2.13 Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di DIY dan Jawa Tengah (sumber: KOMPAS, 28 Mei 2006)


Daerah-daerah yang rawan gempa bumi disebabkan oleh kondisi labil dari suatu daerah karena daerah tersebut dilalui oleh jalur pertemuan lempeng. Daerah itu, antara lain:
    (1) Balkan, Iran, India, dan Indonesia yang merupakan Rangkaian Sirkum Mediterania;
    (2) Jepang, Filipina, Cile, dan Amerika Tengah yang merupakan Rangkaian Sirkum Pasifik.


Tabel 2.1
Perbandingan Skala Mercalli dan Skala Richter

 

Skala Richter

Jumlah Kejadian per Tahun

Skala Mercalli

Kerusakan yang Ditimbulkan

<3,4

800.00

I

Hanya terekam oleh seismograf

3,5-4,2

30.000

II dan III

Getaran dirasakan oleh manusia yang berada dalam ruangan

4,3-4,8

4.800

IV

Getaran dirasakan banyak orang, jendela, dan benda-benda bergetar

4,9-5,4

1.400

V

Getaran dirasakan oleh setiap orang, piring-piring pecah, pintu terbanting, lampu berayun

5,5-6,1

500

VI dan VII

Kerusakan kecil pada sejumlah gedung, pelapis dinding terkelupas, atau dinding runtuh

6,2-6,9

100

VII dan IX

Kerusakan cukup besar pada banyak gedung, cerobong asap runtuh, fondasi rumah bergerak

7,0-7,3

15

X

Kerusakan parah pada bangunan, jembatan patah, dinding retak, bangunan dari batu runtuh

7,4-7,9

4

XI

Kerusakan hebat, hampir semua gedung runtuh

>8.0

Satu kejadian dalam 5-10 tahun

XII

Kerusakan total, gelombang gempa terlihat menjalar di permukaan tanah, benda-benda terlempar ke udara

(Sumber: Bahan ajar masa kuliah Geologi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNJ, Jakarta, 2006)
 

Facebook Comments